Manfaatkan Potensi Lokal
Manfaatkan Potensi Lokal, Desa Mojotrisno Menuju Kampung Berseri Astra
Oleh: Endang Setyowati
Mojotresno adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur. Mojotresno dilewati jalan utama lintas Selatan yang menghubungkan Surabaya dengan Solo dan Yogyakarta. Letak yang strategis sangat mudah untuk dijangkau.
Desa ini tidak terletak di dataran tinggi atau di pesisir , tetapi terletak pada kondisi alam yang biasa. Namun, berkat terobosan dan inovasi yang dilakukan berhasil di sulap menjadi desa wisata yang terutama yang berbasis edukasi.
Mulai dari pasar barongan, wisata edukasi, edukasi pengolahan kompos, edukasi green house, edukasi herbal, pusat pembuatan gerabah, pusat pembuatan batik, Kerajinan kuningan dan masih banyak lagi.
Menuju Kampung Berseri Astra Kategori Desa Wisata
Tujuan mengikuti event adalah untuk memperkenalkan potensi yang dimiliki desa Mojotresno kepada masyarakat luas. Agar info potensi desa wisata yang dikembangkan bisa dijangkau oleh masyarakat diluar kota Jombang.
Desa Mojotrisno bergabung dengan Kampung Berseri Astra disingkat KBA dalam kategori wisata. Kampung yang akan direncakan untuk target wisata asalah kampung yang menawarkan keseluruhan suasana yang mencerminkan keaslian perkampungan, baik dari sosial budaya, adat istiadat, kehidupan sosial ekonomi yang tercermin dalam keseharian.
Pemberdayaan masyarakat yang beraneka ragam dari desa Mojotrisno menjadi nilai jual yang sangat menarik, mulai dari pemanfaatan kuningan yang disulap menjadi beragam kerajinan, batik alam, gentong, pemberdayaan UMKM melalui pasar barongan dan akan terus dikembangkan lagi untuk perluasan dibidang lainnya.
Pasar Barongan Mojotrisno Jombang, Pasar Unik Dengan Penyajian Makanan Ramah Lingkungan dan Pembeliannya Memakai Bilah Bambu
Pasar Barongan yang berlokasi di tepi kali Gunting Dusun Sanan Timur, Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Jombang Jawa Timur. Pasar ini tidak dibuka setiap hari, melainkan hanya 2 kali sebulan yakni, minggu ke-1 dan ke-3 setiap bulannya. Jam buka Pasar Barongan hanya 3 jam, yakni jam 07.00- 10.00 WIB. Menurut Bapak Nanang Sugiarto selaku Kepala Desa Mojotrisno mengatakan bahwa Pasar Barongan berdiri pada tanggal 6 Agustus 2022. Pasar tersebut akan digunakan sebagai pusat pengenalan produk dan juga memasarkan hasil karya dari desa Mojotrisno dan sekitarnya.
Suasana tradisionnal dan penuh kebudayaan merupakan ciri khas pasar barongan. Disebut sebagai pasar Barongan karena terletak di tengah-tengah area tumbuhan bambu. Karena lokasinya di arena tersebut membuat pasar barongan sangat sejuk dan asri. Perabot yang digunakan di pasar barongan juga berbahan bambu, terlihat kental suasana tradisionalnya.
Untuk memudahkan pengunjung mendapatkan informasi secara on line pasar Barongan memiliki akun instagram @pasar_barongan yang bisa diakses. Tujuannya tentu saja agar pengunjung bisa mengetahui informasi terkini. Diharapkan juga masyarakat mengetaui aneka keunikan yang disajikan di pasar barongan. Dengan demikian masyarakat yang melihat info di instagram juga akan semakin penasaran dengan suasana aslinya pasar barongan.
Suasana kesenian tradisional juga ditampilkan di pasar barongan. Sebuah event yang ditampilkan setiap hari saat buka pasar adalah seni gamelan yang mengalun memenuhi di setiap sudut ruang pasar barongan. Hadirnya seni gamelan dilengkapi dengan gending-gending jawa dengan suara yang khas, yakni lengkingan suara dari pesinden. Tak ketinggalan ada musik keroncong yang merupakan musik tempo dulu.
Salah satu kebudayaan yang jadul di pasar Barongan yang sangat menarik adalah seni pertunjukan barongan yang disatukan dalam kesenian jaranan. Jenis tarian jaranan yang terdapat di pasar barongan menggambarkan keberanian dan kekuatan. Sebagian masyarakat ada yang mempercayainya mengandung kekuatan gaib/magic yang bisa membagikan perlindungan masyarakat sekitarnya.
Hadirnya pasar Barongan secara tidak langsung telah memberikan edukasi pada para generasi muda untuk mengenal nilai-nilai tradisional yang telah di wariskan secara turun temurun. Selain kesenian seni pertunjukan, kebudayaan jadul di pasar barongan juga tercermin dari kerajinan tangan yang ditawarkan dan kuliner tradisional yang beragam.
Kerajinan tangan yang mencerminkan nilai tradisional meliputi batik, cor kuningan seperti arca, pernak-pernik cincin( perhiasan untuk perempuan) hiasan bufet, hiasan dinding , hiasan meja. Ada juga kerajinan wayang kulit yang pamerkan. Wayang kulit merupakan warisan budaya yang wajib dilestarikan. Ada juga kain tenun tradisional serta anyaman bambu. Itu semua menandakan keahlian pengrajin lokal dalam mempertahankan keaslian budaya jawa.
Sedangkan makanan tradisional yang disajikan berbagai makanan khas Jawa Timur yang dijaga kualitasnya. Kuliner di Pasar Barongan tidak menggunakan plastik dalam kemasannya ataupun penyajiannya. Semua mwnggunakan bahan alam agar ramah lingkungan.Kuliner camilan seperti cenil, belendung, getuk, kelepon, nogosari. Minuman jamu tradisional seperti beras kencur, kunir asem, kopi rempah.Nasi jagung, gempo, gemono, jemblem dan masih banyak lagi.
Sungguh pasar barongan memberikan sentuhan tradisional yang ikut melestarikan kebudayaan bangsa dan bisa dijadikan bahan perenungan secara langsung bagi generasi penerus bangsa.
Sekali mendayung dua tiga pulau terlampui, itulah pasar barongan. Kenapa demikian? Sebab selain memperkenalkan seni, geliat ekonomi pun berkembang sehingga di pasar barongan juga akan memberi pengaruh yang baik kepada perekonomian warga. Karena itu Pasar Barongan juga akan menjadi ikon baru bagi masyarakat.
Kesimpulan
Memanfaatkan potensi alam adalah kekayaan terbesar yang bisa membuat suatu daerah berkembang. Itu sebuah potensi yang sangat istimewa sehingga bisa menghasilakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Seperti di desa Mojotrisno di kecamatan Mojoagung Jombang Jawa Timur. Desa tersebut telah disulap menjadi desa wisata dan menyabet juara pertama pada event Kampung Berseri Astra. Dari desa wisata ini, lahirlah pasar barongan. Desa Mojotrisno juga masuk dalam 300 besar ADWI 2024.
Sumber:
Comments
Post a Comment