Belajar Menulis Novel

Belajar Menulis Novel by Es Setyowatie





Premis:

Perjalanan menuju pernikahan Wina dan Hendra sangat berat  karena orang tua Wina alot memberi restu. Akhirnya diberi Restu. Winda dan Hendra telah menikah dan ingin segera mempunyai anak. Namun rasa cinta Hendra yang berlebihan pada ibunya membuat mereka tidur terpisah dengan istrinya sehingga belum mempunyai anak.  Hal ini memicu pertengkaran yang hebat dan tidak ada yang saling mengalah. Kemudian datang Nana untuk membantu menyelamatkan rumah tangganya. Nana adalah adik angkatnya Hendra.


Penokohan

Winda dan Nana : Tokoh protagonis

Hendra dan Ibunya: Tokoh antagonis

Winda wanita  23 tahun bekerja sebagai kreator digital dan ibu rumah tangga

Hendar laki -laki berusia  24 tahun bekerja sebagai jual beli mobil dan  marketing  eksekutif 

Nana adik angkat Hendra yang masih punya hubungan darah yakni putri buliknya

Ibu:  Seorang pensiunan guru yang menyayangi Hendra putranya  melebihi porsi


Sinopsis

Setelah tiga tahun Wina dan Hendra saling mengenal  akhirnya  menikah dan ingin segera mempunyai momongan. Tetapi rasa cinta Hendra yang berlebihan pada ibunya, mengingat ibunya sudah tua, mengesampingkan  tugasnya sebagai suami. Hingga delapan bulan setelah menikah Wina belum pernah merasakan malam pertama. Karena Wina disuruh tidur menemani ibunnya ,jika Wina tidak menemani  maka Hendralah yang menemani. Setelah delapan bulan belum juga mempunyai keturunan, mertuanya minta penjelasan.  Kemudian Wina menjelaskan pada mertuanya kalau selama ini selalu tidur terpisah.  Setelah kejadian itu mereka tidur satu kamar tapi perlakuan Hendra  sangat dingin pada Wina.  Hal ini membuat Wina tertekan dan merasa tidak dihargai.

 Diulang  tahun pernikahan yang pertama  mertuanya menanyakan lagi tentang anak dengan nada yang tinggi dan seolah menyudutkan Wina.  Wina tidak terima dianggap sebagai sumber masalah lalu emosi  dan menjawab pertanyaan mertuanya, bahwa penyebab semua ini adalah ibu mertua sendiri. Hal ini membuat Hendra marah dan Wina  dianggap berani sama mertuanya. Kemudian Secara refleks  menampar Wina .Wina terkesiap dan tidak menduga Hendra akan melakukan itu. Wina kecewa tidak mengatakan sepatah kata pun hanya  menatap nanar pada Hendra kemudian  berjalan cepat menuju kamar.


Wina merasakan pengorbanannya sia-sia sehingga memutuskan untuk pergi. Saat ia berkemas  mertuanya masuk untuk mencegah Wina pergi dan memberi penjelasan bahwa kejadian tadi hanya sebuah kekhilafan dan semua bisa dibicarakan.

Wina tetap  akan pergi dan bisa batal jika suaminya yang mencegah, kemudian  meminta maaf padanya. Permintaan Wina dinilai ibu mertuanya mustahil karena Hendra   mempunyai ego yang tinggi.  Rasa tidak dihargai dan dikesampingkan telah mengeraskan hati Wina untuk tetap pergi. 

Ketika Wina mau membuka pintu pagar Hendra tetap bergeming  dan itu membuat hatinya sakit bagai dihunjam seribu duri. Namun, tiba-tiba Nana  datang dan melihat mata kakak iparnya sembab. Ia merangkulnya kemudian menggandeng dan tangan satunya menarik koper untuk dibawa masuk ke rumah.



Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang