Sekeping Ksah di Bulan Mei
Bukti Sebuah Janji
Oleh : ESSetyowatie
"Vani beranikan dirimu, ayo katakan kepadaku, tiada kemarahan seandainya kau dusta,” kata Gumilang
Vani bergeming, dalam hatinya bermonolog , " Kenapa kau tinggalkan aku tanpa kabar berita?”
“Kenapa kamu diam,” tanya Gumilang sekali lagi.
“Diammu membuat aku bingung dan aku tidak bisa mengerti apa yang kamu inginkan?”
"Masih ragukah kamu dengan diriku?
“Jika begitu, izinkanlah aku untuk meyakinkan dirimu bahwa dalam hatiku masih selalu ada untukmu .”
“Bagaimana caramu meyakinkan?” tanya Vani sambil melangkah mundur kebelakang tiga langkah. Namun, Gumilang tidak tinggal diam, ia tidak ingin Vani menjauh , karena itu laki-laki itu maju juga tiga langkah
Vani tersenyum masam tetapi hatinya berdebar jantungnya berdetak cepat sebisa mungkin ia menguasahi diri agar tidak terlihat gugup.
"Baiklah Vina Aku minta maaf mungkin tidak adanya kabar membuatmu marah dan diamkan aku seperti ini. Aku punya alasan kenapa tidak ada kabar berita dariku.Tasku hilang dalam perjalanan menuju tempat berdinas. Semua identitasku ikut hilang termasuk Hp," kata Gumilang panjang lebar menjelaskan
Vina mencerna apa yang dikatakan Gumilang.
”Benarkah ini?”
“Apakah dia tidak berusaha menipuku?” Oh, rumit sekali antara percaya dan tidak, antara ragu dan yakin semua datang silih berganti berkelindan memenuhi kepala Vani
“Baiklah aku memberi maaf setelah mendengar penjelasanmu tetapi untuk kembali seperti semula butuh waktu dan aku juga ingin tahu seberapa serius hatimu memperjuangkan hubungan ini.”
"Tunggulah Vina akan kubuktikan apa yang kamu inginkan."
“Baik, kita lihat saja nanti ! Perlu kamu ingat aku bukan tipe orang yang mudah percaya dengan janji sebelum semua teruji dan terbukti”
#meinulis#meinulisHari18
Apa itu Vadanlisme
Oleh: Endang Setyowati
Menurit Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya(keindahan alam dan sebagainya).Selain itu bisa diartikan perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas.
Contoh vansalisme menurut Lase(2003) sebagai berikut: aksi mencoret -coret (grafiti), aksi mencoret-coret tembok dipinggir jalan, tembok sekolah, jembatan, halte bus, terminal, fasilitas umum dan sebagainya.
Pelaku vandalisme dimasyarakat terjadi pada berbagai lapisan masyarakat termasuk remaja dan terkadang tidak disadari kalau yang dilakukan adalah pengrusakan. Lantas apa penyebab terjadinya vandaliame?
Penyebab terjadinya Vandalisme adalah
1. Bosan Hidup
Bosan hidup bisa diartikan tidak ada kegiatan yang dilakulakan sehingga mereka melakukan coret-coret
2.Pengaruh lingkungan sosial
Lingkungan memberi sumbangan terbesar untuk pembangunan tingkah laku.Jika di lingkungan ada yang mencoret coret akan mudah sekali ditiru.
3.Masalah Kejiwaan
Ada beberapa orang yang melakukan aktivitas coret coret untuk meredakan kecemasan dan menenangkan jiwa.
4.Merasa Tidak Puas
Dalam beberapa kasus dimasyarakat seseorang merasakan tidak puas dengan sebuah keputusan. Dia merasa disudutkan dan tidak kuasa membela diri. Mencoret-coret merupakan upaya untuk mengekspresikan dirinya.
5. Mencari Perhatian
Dikalangan anak-anak muda atau remaja sudah mempunyai lingkar perteman sendiri. Diantara mereka ada yang kurang mendapat perhatian dari orang terdekat, bisa orang tua, famili atau teman. Untuk mencari perhatian dia akan melakukan hal-hal aneh seperti mencoret-coret tembok.
6.Kondisi Lingkungan
Dilingkungan tempat tinggal bisa jadi mencoret merupakan hal biasa padahal mencoret-coret bisa dikategorikan pengrusakan.
7.Tuntutan Kelompok
Sebenarnya mungkin saja dia tidak mau mencoret-coret tapi kelompok yang diikuti mengerjakan hal tersebut, jadi terbawa arus.
Itulah sekilas tentang Vandalisme semoga bermanfaat
Sumber: *detik.com
*Berbagai sumber
#meinulis#meinulisHari19#menulistemakhusus
Rindu Yang Gersang
Oleh:Es Setyowatie
Semilir angin menyapa anak rambutku. Desirannya menggugah rasa rindu padamu entah darimana menyelinap. Buru buru aku menutup pintu hatiku tapi rindu itu sudah terlanjur masuk.
Seperti tamu tak diundang ,tetapi membangkitkan kenangan yang pernah kita rajut bersama.
Kamu tahu rindu padamu sering hadir dalam jiwaku.
"Apakah kamu juga begitu?" tanyaku padamu.
"Apa yang bisa aku lakukan kala gulana melanda bergelayut mengakar memenuhi jiwa?"
Pertanyaan itu tidak pernah kamu jawab hanya saja pandangan matamu memberi isyarat, kejujuran akan cinta ada di sana.
Aku senang menyaksikan itu, tapi aku lebih senang bila kau mengatakannya dengan rangkaian kata.
Aku hanya takut kalau isyarat yang kutanggkap tidak sesuai dengan harapan yang tergambar dalam anganku.
"Tunggulah waktu yang tepat, aku akan datang," katamu.
Bahagia hatiku mendengarnya, aku senang sekali.
Kupandangi luasnya hamparan permadani hijau kucoba mencari makna cinta di hamparan semesta.
Kuharap aku akan menemukannya di sana di ujung cakrawala pembatas hamparan bumi dan langit.
Namun, di ujung cakrawala hanya kusaksikan
burung -burung camar bercengkrama menunggu senja.
Sekilas aku tersenyum senang melihatnya alangkah bahagianya mereka bisa bercanda bersama
Kembali aku berdiri menyaksikan awan putih berarak tetatur mengikuti desir angin. Desir angin itu kembali
menyentuh wajah mempermainkan hitam rambutku.
Kubertanya pada angin, bisakah tersampaikan rindu ini?
#meinulis#meinulisHari20watie
"Vani beranikan dirimu, ayo katakan kepadaku, tiada kemarahan seandainya kau dusta,” kata Gumilang
Vani bergeming, dalam hatinya bermonolog , " Kenapa kau tinggalkan aku tanpa kabar berita?”
“Kenapa kamu diam,” tanya Gumilang sekali lagi.
“Diammu membuat aku bingung dan aku tidak bisa mengerti apa yang kamu inginkan?”
"Masih ragukah kamu dengan diriku?
“Jika begitu, izinkanlah aku untuk meyakinkan dirimu bahwa dalam hatiku masih selalu ada untukmu .”
“Bagaimana caramu meyakinkan?” tanya Vani sambil melangkah mundur kebelakang tiga langkah. Namun, Gumilang tidak tinggal diam, ia tidak ingin Vani menjauh , karena itu laki-laki itu maju juga tiga langkah
Vani tersenyum masam tetapi hatinya berdebar jantungnya berdetak cepat sebisa mungkin ia menguasahi diri agar tidak terlihat gugup.
"Baiklah Vina Aku minta maaf mungkin tidak adanya kabar membuatmu marah dan diamkan aku seperti ini. Aku punya alasan kenapa tidak ada kabar berita dariku.Tasku hilang dalam perjalanan menuju tempat berdinas. Semua identitasku ikut hilang termasuk Hp," kata Gumilang panjang lebar menjelaskan
Vina mencerna apa yang dikatakan Gumilang.
”Benarkah ini?”
“Apakah dia tidak berusaha menipuku?” Oh, rumit sekali antara percaya dan tidak, antara ragu dan yakin semua datang silih berganti berkelindan memenuhi kepala Vani
“Baiklah aku memberi maaf setelah mendengar penjelasanmu tetapi untuk kembali seperti semula butuh waktu dan aku juga ingin tahu seberapa serius hatimu memperjuangkan hubungan ini.”
"Tunggulah Vina akan kubuktikan apa yang kamu inginkan."
“Baik, kita lihat saja nanti ! Perlu kamu ingat aku bukan tipe orang yang mudah percaya dengan janji sebelum semua teruji dan terbukti”
#meinulis#meinulisHari18
Apa itu Vadanlisme
Oleh: Endang Setyowati
Menurit Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya(keindahan alam dan sebagainya).Selain itu bisa diartikan perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas.
Contoh vansalisme menurut Lase(2003) sebagai berikut: aksi mencoret -coret (grafiti), aksi mencoret-coret tembok dipinggir jalan, tembok sekolah, jembatan, halte bus, terminal, fasilitas umum dan sebagainya.
Pelaku vandalisme dimasyarakat terjadi pada berbagai lapisan masyarakat termasuk remaja dan terkadang tidak disadari kalau yang dilakukan adalah pengrusakan. Lantas apa penyebab terjadinya vandaliame?
Penyebab terjadinya Vandalisme adalah
1. Bosan Hidup
Bosan hidup bisa diartikan tidak ada kegiatan yang dilakulakan sehingga mereka melakukan coret-coret
2.Pengaruh lingkungan sosial
Lingkungan memberi sumbangan terbesar untuk pembangunan tingkah laku.Jika di lingkungan ada yang mencoret coret akan mudah sekali ditiru.
3.Masalah Kejiwaan
Ada beberapa orang yang melakukan aktivitas coret coret untuk meredakan kecemasan dan menenangkan jiwa.
4.Merasa Tidak Puas
Dalam beberapa kasus dimasyarakat seseorang merasakan tidak puas dengan sebuah keputusan. Dia merasa disudutkan dan tidak kuasa membela diri. Mencoret-coret merupakan upaya untuk mengekspresikan dirinya.
5. Mencari Perhatian
Dikalangan anak-anak muda atau remaja sudah mempunyai lingkar perteman sendiri. Diantara mereka ada yang kurang mendapat perhatian dari orang terdekat, bisa orang tua, famili atau teman. Untuk mencari perhatian dia akan melakukan hal-hal aneh seperti mencoret-coret tembok.
6.Kondisi Lingkungan
Dilingkungan tempat tinggal bisa jadi mencoret merupakan hal biasa padahal mencoret-coret bisa dikategorikan pengrusakan.
7.Tuntutan Kelompok
Sebenarnya mungkin saja dia tidak mau mencoret-coret tapi kelompok yang diikuti mengerjakan hal tersebut, jadi terbawa arus.
Itulah sekilas tentang Vandalisme semoga bermanfaat
Sumber: *detik.com
*Berbagai sumber
#meinulis#meinulisHari19#menulistemakhusus
Rindu Yang Gersang
Oleh:Es Setyowatie
Semilir angin menyapa anak rambutku. Desirannya menggugah rasa rindu padamu entah darimana menyelinap. Buru buru aku menutup pintu hatiku tapi rindu itu sudah terlanjur masuk.
Seperti tamu tak diundang ,tetapi membangkitkan kenangan yang pernah kita rajut bersama.
Kamu tahu rindu padamu sering hadir dalam jiwaku.
"Apakah kamu juga begitu?" tanyaku padamu.
"Apa yang bisa aku lakukan kala gulana melanda bergelayut mengakar memenuhi jiwa?"
Pertanyaan itu tidak pernah kamu jawab hanya saja pandangan matamu memberi isyarat, kejujuran akan cinta ada di sana.
Aku senang menyaksikan itu, tapi aku lebih senang bila kau mengatakannya dengan rangkaian kata.
Aku hanya takut kalau isyarat yang kutanggkap tidak sesuai dengan harapan yang tergambar dalam anganku.
"Tunggulah waktu yang tepat, aku akan datang," katamu.
Bahagia hatiku mendengarnya, aku senang sekali.
Kupandangi luasnya hamparan permadani hijau kucoba mencari makna cinta di hamparan semesta.
Kuharap aku akan menemukannya di sana di ujung cakrawala pembatas hamparan bumi dan langit.
Namun, di ujung cakrawala hanya kusaksikan
burung -burung camar bercengkrama menunggu senja.
Sekilas aku tersenyum senang melihatnya alangkah bahagianya mereka bisa bercanda bersama
Kembali aku berdiri menyaksikan awan putih berarak tetatur mengikuti desir angin. Desir angin itu kembali
menyentuh wajah mempermainkan hitam rambutku.
Kubertanya pada angin, bisakah tersampaikan rindu ini?
#meinulis#meinulisHari20
Comments
Post a Comment