Sekeping Kisah di Bulan Mei
Kisah ke-1👉Obrolan di Warung Kopi
Oleh: Es Setyowati
“Pak, kopi racikan satu!” Kata Ardi pada Pak Samun pemilik warung “Sampurna.”
Pemilik warung itu menganggukan kepala dan bergegas meracik kopi kemudian menyajikannya
“Ini kopinya Pak Ardi.” Pak Samun meletakkan secangkir kopi panas di atas meja.
“Terima kasih, Pak! Tidak seperti biasanya, Kenapa warungnya sepi?” tanya laki-laki yang baru pesan kopi itu.
“Loh, Pak Ardi apa lupa, sekarang kan hari buruh Nasional. Para pekerja pada demo turun ke jalan menuntut hak -haknya. Jadi jika mereka tidak ada ya sepi,” jelas Pak Samun.
“Pemasukan akan berkurang tentunya, Pak,” celutuk Pak Ardi
“Ya begitulah, Pak. Sebuah risiko yang harus di tanggung para pemilik warung jika sepi pelanggan.”
“Yang sabar, Pak, kita harus tetap semangat dan tetap mengharapkan berkah dari Allah. Gelombang kehidupan enggak bisa ditebak seperti sebuah misteri."
Tiba -tiba terdengar sayup-sayup suara orasi, semakin lama semakin dekat dan deru kendaraan roda dua yang mengawal sebuah mobil untuk orasi tersebut asapnya sudah tercium. Laju mereka agak pelan sehingga tercipta antrian panjang. Para pendemo melewati jalan raya di mana warung "Sampurna " berdiri dan tujuannya ke tengah kota untuk berkumpul menjadi satu.
"Lihatlah, Pak Ardi! Barisan para pekerja yang akan berdemo dengan mengorbankan jiwa raga dan waktu. Sementara anak dan istri di rumah menunggu ayah atau suami pulang membawa uang untuk menyalakan kompor di dapur. Kalau saya boleh berharap dan bermimpi semoga kesejahteraan buruh lebih diperhatikan meskipun tanpa melalui demo. Setiap tetes keringatnya merupakan harapan bagi keluarganya."
Pak Ardi bergeming mendengarkan harapan Pak Samun, sementara pandangannya mengikuti para pendemo dan pikirannya berkecamuk memikirkan nasib para buruh.
#meinulis#meinulisHari01
❤️👌👌❤️❤️
Kisah ke-2👉Hikmah Yang Terkandung di Alam
Oleh:Es setyowatie
Alam semesta yang terbentang berupa hamparan tanah, gunung, sungai, laut dan langit sebagai naungannya adalah tempat dimana kita tinggal. Di alam banyak pelajaran yang bisa dijadikan pijakan. Alam ibaratnya seperti kitab besar yang terbuka di dalamnya terkandung hikmah kehidupan.
Jika kita perhatikan banyak simbul-simbul di alam semesta ini yang mengambarkan pola kehidupan itu sendiri. Ada sebab akibat, ada tabur tuai dan masih banyak lagi.
Seperti matahari, pada matahari ada pelajaran tentang kedisiplinan. Lihatlah Sang matahari, setiap hari terbit dari garis cakrawala di ufuk timur yang menandai pagi hari dan tenggelam saat senja di ufuk Barat yang memberi isyarat malam akan datang. Sekilas peristiwa ini seperti hal biasa tiada makna namun, kalau dicermati sebenarnya terkandung makna filosofi yang dalam bahwa hidup harus disiplin.
Cobalah renungkan sejenak tentang matahari yang terbit dan tenggelam dengan keteraturannya. Bila ada sudut pandang yang lain, misal matahari terbit dan tenggelam tidak menuruti aturan yang ada tentu akan timbul kekacauan.
Pada tumbuh-tumbuhan, proses fotosintesis akan terganggu dan ini bisa mempengaruhi siklus kehidupan yang lain dan mengganggu ekosistem.
Tidak hanya soal fotosentesis, sesuatu yang tergantung pada matahari akan terganggu semua. Semisal pakaian yang dijemur akan susah keringnya, pembuatan ikan asin bisa bermasalah, proses pembuatan garam menjadi sulit. Kekacauan tersebut tidak terjadi bila matahari tetap patuh pada aturan yang ada.
Hal yang bisa kita ambil hikmahnya adalah kedisiplinan memegang peran penting untuk mencapai pola hidup yang baik.
Gresik, 02-05-2024
#meinulis#meinulisHari02
Kisah ke-3👉PULANG
Oleh:Es Setyowatie
Kampung halaman tempat aku pulang saat rindu mulai datang. Kala merantau sudah menjadi tujuan dan kehidupan telah tertata rasa rindu masa silam akan hadir setiap malam. Benar juga kata pepatah sejauh jauhnya bangau terbang akhirnya jatuh kepelimbahan juga.
Memang kita tidak bisa mengingkari tentang dari mana kita berasal. Dalam sepak terjang kita selalu ingat kampung halaman. Apa lagi di sana tempat kita dilahirkan, dibesarkan dan orang tua sanak saudara sebagian besar tinggal di sana. Teman masa kecil, teman masa remaja ,teman mengaji, teman sekolah dasar, tingkat menengah dan atas ada di sana. Jadi wajar bila hati kiat bertaut bahkan tidak mungkin sirna.
Jika Idulfitri tiba, bagi perantau rindu akan kampung halaman semakin menjadi karena sudah menjadi tradisi di negeri ini bila lebaran pulang kampung atau mudik menjadi magnet terbesar menghisap keri duan . Pemerintah pun memberi fasilitas kemudahan dengan memberikan transportasi gratis, biasanya dengan transportasi bis.
Saat sudah tiba di kampung halaman rasa rindu telah terbayar dan bertemu keluarga adalah kebahagian terbesar. Sungkem kepada orang tua, kakek nenek dan orang yang telah berjasa pada kita adalah wujud dari kerendahan hati kita. Menjumpai teman masa kecil yang juga termasuk teman-teman seperjuangan di kampung bisa mengurai rasa rindu dan menyambung kembali tali silaturahmi.
Moment mudik akan membawa kita kembali kepada rasa keperdulian, empati dan kerendahan hati yang mungkin bisa saja terkikis oleh situasi di mana kita berada.
Hresik,3-05-2024
#meinulis#meinulisHari03#temamudik
Comments
Post a Comment