Tasyakuran Selapanan

 Tasyakuran Selapanan




Oleh:Endang Setyowati

Pagi tadi saya dapat kiriman kudapan dari tetangga punya hajat tasyakuran selapanan. Sebulan yang lalu Ia baru melahirkan anak yang pertama tepatnya tanggal 3 mei 2022. Selapanan ini merupakan tradisi Jawa yang digelar setelah 35 hari  paska melahirkan. Dipuaskan dengan neptu weton. Dalam. Kalender jawa satu minggu dihitung tuju hari dan penanggalannya dengan weton 


Masyarakat Jawa mempunyai berbagai macam selamatan. Salah satunya adalah selapanan. Selapanan berasal dari bahasa Jawa yang berarti 35 hari. Jadi, selapanan adalah ritual yang dilakukan pada bayi yang sudah menginjak usia 35 hari. Tradisi Selapanan merupakan pengingat bahwa sang anak sudah bertambah umur, yang berarti bahwa si anak mengalami suatu perubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan batin atau mental. Anak yang mendekati hari kelahirannya, mengalami perubahan fisik berupa peningkatan suhu badan, gelisah, dan sering menangis.



Acara selamatan ini dilakukan saat sang bayi berusia 35 hari atau selapan. Perhitungan ini dihitung berdasarkan kalendar Jawa, sehingga masyarakat Jawa menghitung hari dalam hitungan minggu sebanyak tujuh hari (Senin – Minggu) dan hitungan pasaran dimana satu pasaran berjumlah lima hari (Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi). Perhitungan selapan berasal dari perkalian antara tujuh dan lima yang menghasilkan 35 hari. Pada hari ke 35 ini didapatkan pertemuan angka kelipatan antara tujuh dan lima. Pada hari ini juga, hari weton si bayi akan berulang. Sebagai contoh, bila sang bayi lahir pada Kamis Pahing, maka selapanannya akan jatuh tepat pada hari Kamis Pahing pula.

Kudapan. Yang biasanya disajikan. Saat selapanan yaitu nasi putih dengan lauk urap yaitu aneka sayuram direbus setelah matang kemudian dktiriskan dan campur dengan sambel kelapa.  Dengan. Lauk telur. Telur merjpakan simbul. Dari awal. Kehiduoan

Di era modern ini terkadang sudah mulai luntur budaya lokal seperti salapanan. Kalau dilihat dan. Diksi cermat makna filosofis dari selapan sangatlah baik. Karwma itu mari kita lestarikan kan budaya kita agar kelak budaya tersebut tidak punah. 




Gresik, 7  Juni 2022

#NBO day 7

Nulis bare

ng odop 


Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang