Akhirnya Akun Kembali

 #Rumah

Akhirnya  Aku Kembali. 

By:essetyowatie



Swastamita memberikan  rasa tenang pada Dini. Semburat jingganya memantulkan bayangannya di batas cakrawala. Burung camar melayang di antara debur ombak yang kian memelan. Pandangan matanya menatap dengan takjub lengkung langit dan tangannya menggenggam erat Erwin. Mereka duduk di tepi pantai sengaja melihat  kaki langit di waktu senja.

“Aku tahu yang kau pikirkan, Dini. Tapi bagai mana nasi sudah menjadi bubur, tidak mungkin  akan kembali,” kata Erwin sembari mempererat pegangan tangannya. 

Mungkin kita salah waktu itu namun, kerasnya hati ibu membuat kita menempuh jalan ini. Secara finansial kita tidak mengalami masalah. Resto yang kita  rintis dari nol sudah berkembang  dengan pesat. Anak-anak kita juga diberi kesehatan dan keselamatan. Orang akan memandang kita selalu baik -baik saja. 

Namun,  jauh di lubuk hati kita masih ada yang menganjal. 

Rasanya kita tidak kurang selalu berusaha mengambil hati  ibu, agar semuanya berjalan baik. Pernah kita mengetuk hati ibu dengan mengendong Lisa berharap ibu bisa menerima kita namun usaha kita tidak bisa berhasil. Memandang kita saja tak mau.

saat kita mau sungkem ibu langsung berdiri bahkan apa yang kita berikan tidak disentuh dibiarkan begitu saja. Juga tidak berusaha untuk memberikan pada orang lain seandainya beliau tidak mau.  Air mata  menganak sungai dan dadanya bergetar menahan derita kenapa  ibu memperlakukan seperti ini. 

“Kita harus terus memperhatikan ibu dan mengirimi hadiah pada ibu walaupun, kita tahu ibu tidak pernah mau menyentuhnya.  Ini bentuk bakti pada ibu  semoga suatu saat hatinya terbuka. Namun hatiku teriria saat anak kita menanyakan kenapanenek tidak bisa menerima kita dwngan baik?  Bagaimanapun kita harus memberi jawaban yang baik dan biarlah rahasia ni kita yang pegang.


@@@

 Kesibukan pagi telah melupakan sejenak beban derita, mereka bersiap pergi ke Resto agak pagi karena hari ini Aini ada penawaran kerja sama dengan satu perusahaan. 

“Lisa, ayo berangkat! sudah Siaap!”

“siap, MA,  jawab Lisa. “

Baru saja mesin dipanaskan  tiba tiba dering telepon berbunyi. Setelah diteliti ternyata daru ayahnya.

“Dini, sebaiknya kamu datang segera kesini! Ibumu mau bicara denganmu. Jangan lupa ya sekeluarga. “

“Maaf Ayah,ada apa dengan  ibu?”

“ini terlalunpanjang kalau dibicarakan ditelepon, sebaiknya kamu segera datang sebelum sesalmu mewarnai hidupmu. “

“Baik, Ayah. “

Kemudian telepon di tutup.

“Ada apa dengan, Ayah?” tanya  Mas Erwin suamiku.

Ayah baik baik saja, ini mengenai ibu yang tiba tiba ingin ibcara dwngamku  hari ini juga.padahal hari ini kita ada janji. 

Pulang saja dulu ke kampung,asalah bisnis kalau memang rezeki akan kembali

.ini masahkany siapa ibu jadinkita harus segera berangkat.

Dengan perasaan yang penuh tandan tanya akirrnya pulang 

Gresik,22 Juni 2022



Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang