Yang Terbaik Tetap Berprasangka Baik
Yang Terbaik Tetap Berprasangka Baik
Oleh :Es setyowatie
Kemarin peralatan masak Ibu ada yang kesingsal*. Sudah dicari seputar dapur tidak ketemu. Memang kelihatan sepele hanya sebuah uleg-uleg namun, bingung juga jika tidak ada. Alat penggantinya ada sih yakni blender tetapi, kalau yang dilumatkan sedikit akan mubazir, itulah yang terlintas dalam pikirannya. Jalan keluarnya harus membeli lagi karena sangat tidak nyaman jika tanpa uleg uleg.
***
”Ibu nanti mau ke pasar kira kira jam 09.00. Ada keperluan mau membeli uleg -uleg dua buah, yang satu dipakai untuk harian dan lainnya untuk persediaan. Apakah Kalian sudah tahu ibu kemarin kehilangan uleg -uleg?” Tanya ibu sembari meringkas dan membersihkan meja makan.
“Ada yang mau ikut?”
“Maaf Ibu, saya enggak bisa ikut. Ada janji sama teman jam 9.00,” kata Yunus
“Ibu naik apa?” tanya Rivaldi
“Naik motor saja. Rivaldi mau ikut? “ tanya ibu balik.
“ Nggak Bu, Rivaldi mau bantu Ayah menservis sepeda motor Mega-Pro,” jawab Rivaldi.
Mendekati jam 09.00 Risma Bersiap-siap untuk ke pasar sambil mengingat apa yang akan dibeli selain uleg-uleg. Ketika Risma keluar rumah alangkah terkejutnya sepeda motor yang akan di pakai tidak ada. Dalam paniknya ibu berjalan kearah Ayah yang sedang memgobrol dengan Pak Satpam.
“Ayah tahu kemana Supra-X yang ibu parkir diteras?” Sejenak Ayah terperanjat dengan pertanyaan ibu. Melihat pasutri yang kebingungan, Pak Satpam memberi kete rangan yang menyejukkan.
“Dibawa Rivaldi, Bu! Saya tadi papasan di depan pos. Dia tidak memakai helm, paling keluar dekat sini saja,” kata pak Satpam.
“Baik Pak, terima kasih atas penjelasannya. Saya permisi dulu.”
Kemudian Risma dan meninggalkan tempat kembali ke rumah.
“Apa sebenarnya maunya Rivaldi?Bukankah ia tahu kalau sepedanya mau saya pakai tetapi, kenapa justru sekarang dipakai?”
“Oh, Rivaldi!”
Coba ku WA saja, alhasil WA nya tidak diaktifkan, begitu juga saat di Calling tidak ada jawaban.
“Ya, Allah semoga Rivaldi selalu baik baik saja. Di mana pun sekarang ia berada tolong berilah perlindungan dari hal-hal yang buruk.”
“Bagaimanapun tentu Rivaldi mempunyai alasan kenapa ia bawa sepeda yang akan saya kendarai? Semoga penyebab alasannya untuk kebaikan”
Risma menenangkan diri sambil menunggu kedatangan Rivaldi. Secangkir teh melati hangat cukup membantu menenangkan jiwanya yang sedikit tertekan.
“Assalamualaikum, Ibu!”
“Waalaikumsalam, Rivaldi. Rivaldi dari mana saja?” tanya ibu dengan penuh keheranan.
“Maafkan Rivaldi telah membuat Ibu syok. Karena saya pergi tanpa memberi keterangan alias tidak pamit.”
Rivaldi tadi membeli bensin di Pom Mini dekat masjid di dukuh Balemas. Karena bensinnya tinggal sedikit. Saya khawatir nanti diperjalanan motor yang ibu kendarai ibu kehabisan bensin dan itu sangat tidak enak. Saya pernah mengalaminya. Jadi saya tidak ingin ibu mengalami kisah yang sama dengan ku harus menuntun motor sampai mememukan bensin eceran atau POM Mini
Grsk, 26 Mei. 2022
#NBO
#NulisBersanaODOP
#Onedayonepost
#NBODay26
.
Comments
Post a Comment