Fiksi Ramadan-Syukur Bisa Merayakan NuzululQur'an
Syukur Bisa Merayakan NuzululQur'an
By: Endang Setyowati
Ini hari terakhir Dina tugas luar kota, itu artinya besok ia sudah bisa tidur nyenyak di rumah. Hmm,.. Ia tersenyum manis pada dirinya sendiri dan sangat bahagia. Ia tahu besok itu adalah malam nuzululquran. Biasanya ia mesti menghadiri peringatan malam Nuzululquran di masjid dekat rumahnya. Lebih pasnya di lokasi perumahan di mana Dina tinggal
Bagi Dina itu sangat menyenangkan karena disamping syiar agama juga sebagai ajang untuk bersilaturahmi dengan para tetangga. Maklum sebagian besar] yang bermukim di perumahan tersebut beraktivitas di luar rumah. Jadi praktis frekuensi pertemuan antar tetangga sangat terbatas. Saat puasa begini mereka sering bertemu di masjid untuk mengerjakan ibadah di malam bulan Ramadan
Untung bisa diraih malang pun tak bisa di tolak. Begitulah kira kira yang dialami oleh Dina. Saat akan pulang kerja menuju rumah, Dina sudah berhati-hati kala berkendara motor, tetapi tiba-tiba dari arah berlawanan datang pengendara lain yang tidak bisa mengerem saat mereka berpapasan. Akibatnya tabrakan tak bisa dihindari dan Dina terlempar dari sepedanya. Dina dilarikan ke rumahsakit demikian juga yang menabrak. Setelah observasi ternyata lukanya tidak berat dan hanya perlu rawat jalan saja jadi boleh pulang .
Harapan Dina untuk menghadiri acara peringatan Nuzululquran di masjid menjadi gagal total. Karena tidak mungkin hadir dengan tubuh berbalut perban di sana sini. Ia terpaksa beristirahat dulu dirumah apalagi ada beberapa observasi yang harus dilakukan sendiri akibat kecelakaan tadi. Misal bila terjadi pusing yang berlebihan harus segera ke rumah sakit.
Jadi dengan berat hati ia tidak bisa hadir dan untung saja jarak rumah dan masjid sangat dekat. jadi bisa mendengarkan lewat pengeras suara. Sambil berbaring di rumah ia merenungi makna nuzululquran untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Ia juga teringat wahyu pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW sebagai landasan untuk memperingati nuzululquran
Bagi Dina ini adalah pengalaman yang paling menyedihkan. Memperingati Nuzululquran di tempat tidur dengan tubuh terasa pegal semua dan memar. Ada rasa sesal dalam hatinya, tetapi apa yang disesalkan? Bukankah ini diluar kehendaknya? Saat airmatanya membasahi pipinya tiba tiba ada rasa hangat yaitu rasa syukur pada Allah. Kendati dirinya memgalami kecelakaan tetapi, nyawanya masih setia ditubuhnya, karena baru saja dapat telepon dari keluarga penabrak. Isi beritanya sipenabrak tidak bisa diselamatkan nyawanya.Innalillahi wainnailahi Rojiun
#RWC
#RamadanWriting Challenge
#OneDayOnePost
#RWCODOP2022Day17
#RWCODOP
#Nuzululquran
Comments
Post a Comment