Jalanku

 Jalanku




By:Endang Setyowatie

Hari ini  Aku bergembira karena, harapanku selama ini yang telah lama kutunggu datang juga. Sebuah hadiah yang sangat istimewa untuk roda kehidupanku. Akhirnya strip dua aku dapatkan. Ini tentu kabar yang menggembirakan. Mengingat hampir sepuluh tahun perjalannaku membina biduk rumah tangga belum juga diberi titipan oleh Alllah.

Sudah banyak usaha yang kami.lakukan baik medis maupun non medis. Bahkan proses insiminasi buatan juga sudah kami lakukan.Namun, sejauh ini masih nihil. Ampun Tuhan, beri kami kekuatan dan kesabaran atas jalan yang sedang dan akan hamba tempuh. Itu setiap kali yang di ucapkan Marci, di pagi , siang , sore,dan malam hari. Namun sejauh itu belum juga ada hasilnya.

Terus ada saran dari keluarga besar, katanya bisa cepat punya momongan sebaiknya  mengbil anak dari saudara yang digunakan sebagai pancingan.Hal itupun sudah dilakukakan  bahkan anak angkatnya  sudah menginjak remaja,tetapi  tanda tanda untuk mendapatkan momongan belum juga tampak. Aduh, rasanya seperti terimpit beban yang berat.Pontang panting usaha kami belum bisa mendatangkan hasil.

Jiwa ini sekan sudah lelah,  perjalananan jauh yang telah kami tempuh masih belum berhasil. Mungkin apa memang harus mundur dan menerima apa yang sudah ada. Namun, Mas Esdi selalu mengingatkan ,”Jangan pernah menyerah apalagi masih punya kekuatan dan kekuatan itu tidak akan lapuk oleh waktu.Kekuatan padaTuhan tempat mengadukan semua persoalan.

Tudingan miring sudah banyak, kuterima dan kudengar setiap aku lewat  di depan mereka atau dimana pun mereka berada ,kalau ada aku.selalu mengatakan hal yang  jelek tentangku.Aku di kasih label macam- macam, beruntung banget  aku masih punya sandaran ,yaitu Tuhan yang Maha Kuat.Aku tak bisa membayangkan ,bila sandaranku kepada yang Maha Kuasa tidak kuat mungkin aku sudah tumbang dan pilar rumah tanggaku roboh. Aku bersyukur masih punya suami yang selalu memdukungku, memberi kekuatan sehingga  bisa melewatinya semua dengan baik.

Sebenarnya kami berdua sudah mempunyai rencana untuk mengkontrak rumah sendiri agar aku bisa mengekspresikan diri dengan baik.Namun pertimbangan lain yang kami tidak jadi mengkontrak rumah. Bagaimana tega meninggalkannya, saat kami minta izin untuk  itu  langsung kambuh sakitnya.Tentu saja, kami tidak tega meninggalkannya. Bagaimanapun, Ibu mertua juga termasuk ibuku juga. Entahlah, itu beneran atau hanya sebatas permainan saja aoa yang terjadi oada ibu



Akhirnya kami sepakat harus menguatkan hati dan mental dan hanya mendengarkan yang baik -baik saja dari.suara suara sumbang yang ditujukan padaku. Tidak mudah menjalani hidup seperti ini, didepan tamoak manis taoi dalam.hati rasa tersisih.  Entahlah apa yang ada dalam pemiran mereka, apakah aku sudah dianggap tidak berguna?  

*

Tepukan tangan suamiku dari belakang mengagetkan.aku.

“Ada apa Mas bikin ,aku kaget saja,”kataku dengan wajah sedikit bersungut


Lah, kamu dipanggil.dari tadi diam.saja  ngakenoleh,”jawwb suamiku

“Ia deh maaf,” kataku dengan mengiba.

“Gini lohAs aku tadu memikirkan bagaimana masa deoan ini, karena ak7 ada kejutan buatmu.”

“Sebentar Rin, apa hubungannya masa deoan dengam kejutan in8?”

Rina hanya tersenyum dan berbalik melangkah menuju kamar.Suaminya twrcengang melihatnya”ada apa ini, batin Esdi.Dengan penuh penasaran  menunggu kembali kemudian yang terjadi brak sebuah gempa bumi yang dahsat terjadi  dalam sekejab banyak rumah yamg riboh dan saat aku terbangun sudah berada di rumah sakit.

Gresik,28.february 2022








Comments

Popular posts from this blog

Reading Slump

Parenting Memahami Anak Usia Dini

Sehat ala Rasolullah Bisa Hidup Tenang