Apakah Berbagi Harus Menunggu Kaya?
Apakah Berbagi Harus Menunggu Kaya?
Gambar: gogel(kompasiana)
Bila ada pertanyaan ,"Apakah berbagi harus menunggu kaya?".Jawabannya bisa iya dan bisa tidak, tergantung individu masing masing, dalam memaknai pertanyaan tersebut. Kalau saya pribadi , bila ada pertanyaan seperti itu , saya akan menjawab tidak. Berbagi tidak harus menunggu kaya, bahkan dalam kondisi yang tidak punya sekalipun kita bisa berbagi kepada sesama. Benarkah?
Dari sudut pandang saya, dan peristiwa peristiwa yang saya perhatikan disekitar kita ,
berbagi itu tidak mutlak berupa materi tetapi bisa berwujud spirit,nasehat,bahkan yang paling murah tanpa biaya dan justru membuat pemberi maupun penerima merasa bahagia yaitu senyum.
Memang berbagi dengan materi bisa meringankan beban hidup seseorang , dan materi sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan ini. Tetapi kita harus ingat tdak semua bisa dibeli dan ditukar dengan materi. Ada hal hal khusus yang tidak bisa dibeli dengan materi yaitu keikhlasan dan kasih sayang. Menolong seseorang dengan keikhlasan akan sangat membekas pada yang menerima pertolongan .
Dengan keuangan yang pas pasan kita juga bisa berbagi , yaitu dengan cara memberikan pada orang yang meminta minta dipasar atau yang menunggu dipingir pinggir jalan.Pecahan uang seribuan ,dua ribuaan, lima ribuan sudah bisa untuk memberikan sedekah pada yang membutuhkan.Yang aku senang ketika memberi itu adalah , ekspresi bahagia raut muka sepenerima sambil memgucapkan terima kasih bu, dengan serentetan doa yang baik baik ,minimal didoakan selalu sehat dan murah rezeki.
Kita juga bisa memberikan sadaqoh ,dengan memasukan pecahan uang dikotak kotak amal baik dimasjid ,mushola dan bisa juga ditoko toko yang dipasangi kotak amal .Menurut pendapat saya dalam beramal itu bukan ditentukan oleh besar kecilnya apa yang diberikan tetapi keikhlasan si pemberi . Dan keikhlasan ini tidak bisa dibuat buat
akan terpancar sendiri dari perilaku kita sehari hari.
Kita juga bisa berbagi dengan tetangga ,ketika kita memasak misalnya ,atau kita punya jasil berupa sayur atau buah buahan yang ada dipekarangan kita. Dengan begitu kita sudah berbagi tanpa kita sadari. Bisa juga dengan memberikan pertolongan ketika ada teman, tetangga ,atau kerabat yang membutuhkan pertolongan.
Atua kita bisa membeli kue kue terus dikasihkan pada anak anak yang sedang bermain disekitar kita.
Mudah sekali bukan,? ternyata berbagi itu mudah dan indah
Mari. yuk berbagi.sesuai dengam kemampuan kita
# One day 0ne post
#ODOP7
#Pekan 79
Gambar: gogel(kompasiana)
Bila ada pertanyaan ,"Apakah berbagi harus menunggu kaya?".Jawabannya bisa iya dan bisa tidak, tergantung individu masing masing, dalam memaknai pertanyaan tersebut. Kalau saya pribadi , bila ada pertanyaan seperti itu , saya akan menjawab tidak. Berbagi tidak harus menunggu kaya, bahkan dalam kondisi yang tidak punya sekalipun kita bisa berbagi kepada sesama. Benarkah?
Dari sudut pandang saya, dan peristiwa peristiwa yang saya perhatikan disekitar kita ,
berbagi itu tidak mutlak berupa materi tetapi bisa berwujud spirit,nasehat,bahkan yang paling murah tanpa biaya dan justru membuat pemberi maupun penerima merasa bahagia yaitu senyum.
Memang berbagi dengan materi bisa meringankan beban hidup seseorang , dan materi sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan ini. Tetapi kita harus ingat tdak semua bisa dibeli dan ditukar dengan materi. Ada hal hal khusus yang tidak bisa dibeli dengan materi yaitu keikhlasan dan kasih sayang. Menolong seseorang dengan keikhlasan akan sangat membekas pada yang menerima pertolongan .
Dengan keuangan yang pas pasan kita juga bisa berbagi , yaitu dengan cara memberikan pada orang yang meminta minta dipasar atau yang menunggu dipingir pinggir jalan.Pecahan uang seribuan ,dua ribuaan, lima ribuan sudah bisa untuk memberikan sedekah pada yang membutuhkan.Yang aku senang ketika memberi itu adalah , ekspresi bahagia raut muka sepenerima sambil memgucapkan terima kasih bu, dengan serentetan doa yang baik baik ,minimal didoakan selalu sehat dan murah rezeki.
Kita juga bisa memberikan sadaqoh ,dengan memasukan pecahan uang dikotak kotak amal baik dimasjid ,mushola dan bisa juga ditoko toko yang dipasangi kotak amal .Menurut pendapat saya dalam beramal itu bukan ditentukan oleh besar kecilnya apa yang diberikan tetapi keikhlasan si pemberi . Dan keikhlasan ini tidak bisa dibuat buat
akan terpancar sendiri dari perilaku kita sehari hari.
Kita juga bisa berbagi dengan tetangga ,ketika kita memasak misalnya ,atau kita punya jasil berupa sayur atau buah buahan yang ada dipekarangan kita. Dengan begitu kita sudah berbagi tanpa kita sadari. Bisa juga dengan memberikan pertolongan ketika ada teman, tetangga ,atau kerabat yang membutuhkan pertolongan.
Atua kita bisa membeli kue kue terus dikasihkan pada anak anak yang sedang bermain disekitar kita.
Mudah sekali bukan,? ternyata berbagi itu mudah dan indah
Mari. yuk berbagi.sesuai dengam kemampuan kita
# One day 0ne post
#ODOP7
#Pekan 79
Berbagi itu ketika kita memiliki materi atau tidak sedikit banyak pokoknya ikhlas
ReplyDeleteBerbagi itu pun bikin bahagia. Makasih tulisannya kak^^
ReplyDeleteSenang melihat orang lain senang dengan berbagi ^^
ReplyDeleteBila ada pertanyaan, "apakah berbagi menunggu kita kaya?"
ReplyDeleteSetelah tanda baca baru tutup kutip mbak. Semangat
Aku gagal fokus sm tulisa. Gogel ka 😅
ReplyDeleteMari senantiasa berbagi😄
ReplyDeleteBerbagi itu indah, meskipun sekecil berbagi senyuman. Akan mendatangkan kebahagiaan bagi kedua belah pihak.
ReplyDeleteSemangat menulis....
ReplyDelete